Kamis, 12 Februari 2009

Pantai Penantian

Kuberjalan seorang diri ditepi Pantai Kenting ini. Air laut sekali-kali menyapa kakiku seakan-akan ingin mengajakku bermain. Mencoba membantuku menghapus segala risau dalam dada. Sejuknya angin pantai mulai menembus kulitku, kutarik resleting jaketku, lalu kuperbaiki shall dileherku, mungkin juga karena hampir memasuki musim dingin, jaket juga tak mampu menghangatkan tubuhku.

Kuberjalan dan terus berjalan. SetidaMasih tersisa keheningan dan kedamaian disini, walaupun pantai hari ini tak mampu menghilangkan rasa risau dalam hatiku.



Kuteringat 3 tahun lalu, dipantai ini Troy pergi meninggalkanku. Perpisahan itu sangat menyakitkan bagiku. Ya mungkin juga buat Troy .Karena semua ini bukan yang diinginkan kami. Kejadian itu yang membuat aku, tak bisa menerima bagaimana perlakuan Papaku, membuat aku merasa semakin ingin pergi jauh dari mereka.

"Pa,........ kau egois,......... kau kejam, kau pisahkan kami walau kamu tahu kami saling mencintai", kataku setelah tahu kejadian semuanya dari blog Troy didunia maya.

"Papa, berusaha melakukan yang terbaik buat kamu, Papa tidak bermaksud ingin menyakiti hatimu, kamu bisa mencari penggantinya, yang lebih segalanya dari anak gembel itu", kata Papaku membela diri.

"Tapi hanya Troy aku aku cintai, knapa Papa tak pernah mau mengerti dan memahami aku", kataku sambil berlalu, keluar dan berusaha menghilangkan ketakberdayaan ini dengan mencari kesenangan diluar.

Rumah, bagai neraka bagiku. Aku benci bertemu dengan Papa. Laki-laki yang dulunya sangat aku cintai tapi juga laki-laki yang paling menyakiti perasaanku. Aku lebih sering mencari hura-hura di diskotik, dibalik hinggar- bingarnya lampu disko dan musik-musik pub,r okok menjadi sahabatku, kebut-kebutan dijalan raya menjadi hobbyku karena disitu aku bisa melampiaskan ketidakpuasanku, atas apa yang aku alami.

Sehingga aku kenal baik dengan om-om polisi karena sering kena razia di diskotik atau dijalan raya. Papa sangat malu dengan semua perbuatanku, itu bisa kulihat dari setiap kali dia menjemputku dikantor polisi sebagai penanggung jawabku dan membayar uang jaminan.

Aku senang jika Papa tahu aku pergi ketempat-ketempat telarang itu, aku juga merasa puas bisa membuat Papa cemas. Papa tak mampu melarangku, aku tak pernah mengubris segala ucapannya. Masuk telinga kanan keluar telinga kiri.Walaupun aku tahu, Papa mulai menyesal atas tindakannya karena itu ada awal dari kehancuranku.

Suatu malam aku dengar Papa menyetel salah satu lagu lama, Pan Mei Chen, 我想有個家. Lagu itu sayup-sayup terdengar dari bilik kamarku.

http://www.youtube.com/watch?gl=TW&hl=zh-TW&v=y9BzczV1wZg

我想有個家(吉他自彈自唱)
wo siang yo ke cia
saya pengen sebuah rumah

作詞:潘美辰 作曲:潘美辰


想要有個家 一個不需要華麗的地方
siang yau yo ke cia i ke pu shi yau hua li te tifang
ingin sebuah rumah sebuah yang ngak terlalu indah


在我疲倦的時候 我會想到它
cai wo pi cien te se ho wo hue siang tau tha
dimana saya capek saya merindukannya


我想要有個家 一個不需要多大的地方
wo siang yau yo ke cia i ke pu shi yau tuo tha te tifang
saya ingin sebuah rumah sebuah rumah yang ngak terlalu besar


在我受驚嚇的時候 我才不會害怕
cai wo so ching shia te se hou wo cai pu hue hai pha
disaat saya takut saya ngak merasa takut


誰不會想要家 可是就有人沒有它
se pu hue siang yau cia ke shi co yau ren me you tha
siapa yang ngak ingin rumah tapi ada orang yang ngak ada mereka


臉上流著眼淚只能自己輕輕擦
nien sang lie cek yen le ci nen ce ci cing cing cha
muka jika ada air mata hanya bisa pelan mengusap


我好羨慕他 受傷後可以回家
wo hau sien mu tha so sang ho ke i huei cia
saya cemburu dgn dia hancur bisa pulang kerumah


而我只能孤單的 孤單的尋找我的家
e wo che nen ku tan te ku tan te sin cau wo te cia
saya hanya bisa sendiri sendiri mencari rumah saya


雖然我不曾有溫暖的家
sue lan wo pu chen you un luan te cia
walaupun saya ngak ada rumah yang hangat


但是我一樣漸漸地長大
tan se wo i yang cen cen ti cang ta
tapi saya tetap tumbuh besar


只要心中充滿愛 就會被關懷
ce you sin chong cong man ai co hue pe kuan huai
selama hati ada cinta pasti ada orang yg peduli


無法埋怨誰 一切只能靠自己
wu fa may yen se i cie cek len kau cih ci
ngak bisa mau salahkan siapa semua itu hanya bisa percaya dengan sendiri


雖然你有家 什麼也不缺
suei lan ni you cia se mok ye pu chie
walaupun kamu ada rumah apapun ngak kurang


為何看不見你露出笑臉
wei he kan pu chien ni lu cu siau lien
knapa ngak pernah lihat kamu tersenyum


永遠都說沒有愛 整天不回家
young yen to so mei you ai ce thien pu huei cia
selamanya bilang ngak cinta setiap hari ngak pulang kerumah


相同的年紀 不同的心靈 讓我擁有一個家
siang tong te nien ci pu tong te sim ling lang wo yong yo i ke cia
sama masa ngak sama hati buat saya ada sebuah rumah


Rasa bersalah atas semua perbuatanku akhir-akhir ini, pelan-pelan menyelimuti hatiku. Papa sudah mulai tua. Apalagi ditambah dengan kerisauannya tentang aku yang berubah hampir seratus persen. Rawut mukanya tak seperti dulu, nampak cemas dan lelah,r ambut sudah hampir putih semua padahal usianya baru 57 tahun.

Cinta Troy tak mungkin kuraih dan genggam, tapi aku masih memiliki rasa peduli dan kasih sayang dari seseorang laki-laki yang tak pernah bersyarat yaitu "Papaku".

"Tapi knapa aku selalu berusaha menolaknya dan lari dari cinta tulunya?"

"Mampukah aku merubah semua kelakuan burukku selama ini?"

Lagu itu mampu menyadarkan aku tentang kesalah-kesalahan kuselama ini dan tentang kasih sayang Papa yang selalu kutolak.

"Tuhan inikah pilihanku? "

"kKnapa kami dipertemukan jika kami tak boleh bersatu", kataku dalam hati seraya duduk disebatang kayu ditepi pantai ini.

Kumainkan sebuah ranting Kuukir namaku dan Troy disana .Berharap sebelum tulisan ini hilang dihapus air laut, Troy bisa membaca dan melihatnya. Biar dia tahu aku masih mencintainya, meridukannya.

Pantai ini, kusebut Pantai Penantian. Banyak kenangan-kenangan indah kami tertuang dipantai ini, tapi disini juga Troy meninggalkanku.

"Sampai saat ini aku tak pernah tahu dimana dia?"

"Kemana dia ?"

"Bagaimana keadaannya?"

" Apakah ada penggantiku dalam hidupnya?"

Walaupun pertanyaanku tak ada jawabannya. Tapi dari lubuk hati terdalama aku juga selalu berharap disini juga kelak kami akan dipertemukan lagi.

Aku hanya berharap,Troy bahagia,atidak lemah seperti aku.Kuharap dia tetap sebagai sosok yang kokoh dan tegar.

Akhirnya kuputuskan pulang. Satu yang harus aku lakukan, aku harus meminta maaf dari Papaku, atas segala perbuatanku selama ini, atas segala kehilafan anak kesayangannya, sebelum semuanya terlambat.

Satu-persatu masalah harus kuperbaiki. Satu-persatu kebiasaan buruk harus kuhilangkan. Aku harus belajar menjadi sosok yang lebih baik. Setidaknya andai suatu hari aku dan Troy dipertemukan, dia tidak menemukan aku dalam sosok yang lemah, yang rapuh dan hampir tenggelam dibawa arus kehidupan yang kejam.

Aku akan tetap seperti Philia yang dulu! Philia yang tetap dengan sejuta cinta buatnya!Philia yang membuat siapapun ingin bersahabat dengannya! Dan juga menjadi Philia anak Papa yang paling baik dan manis!

"Tuhan, bantulah aku....berikan aku kekuatan, bimbinganlah aku untuk merubah segalanya supaya lebih baik!" kataku seraya melangkahkan kaki kearah mobilku dan akan langsung pulang kerumah, menemui dan memohon ampun dari Papa atas kesalahanku selama ini.

Taiwan, 5 Oktober 2008

Tidak ada komentar: